Senin, 22 Juli 2013

Sejarah Korea Selatan

Tahun 1995 adalah tahun yang sangat berarti bagi seluruh rakyat Korea, tahun tersebut merupakan ulang tahun ke 15 kemerdekaan bangsa ini dari penjajahan Jepang. 46 tahun rakyat Korea menderita atas kebiadapan Jepang dan kemerdekaan bukan hanya bearti sekedar terlepas dari penindasan secara pisik tetapi juga secara mental, ideologi dan lain-lain.

Suatu kesempatan untuk memperkenalkan negara ini keseluruh dunia dan memulihkan kebanggaan terhadap Sejarah Korea.

Dalam memperingati kesempatan yang berbahagia(penting) ini, KBS, sebagai suatu badan penyiaran publik yang mewakili Korea dengan bangga menerbitkan buku Sejarah Korea. Buku tersebut ditulis sedemikian rupa hingga dapat dipahami oleh pembaca dari berbagai negara dan dengan disain yang dapat diterima, jujur dan objektif.

Korea adalah negara kebanggan dengan tradisi dan budayanya yang unik dan mempunyai sejarah lebih dari 5000 tahun. Hasil beberapa penelitian memperlihatkan banyak masyarakat internasional yang tidak memahami sejarah Korea dengan benar dan informasi tentang sejarah tersebut masih relatif langka. Tujuan dari buku ini adalah untuk menaggulangi hal tersebut hingga sejarah Korea dapat dipahami dengan baik.

Buku tersebut berisikan tinjuan sejarah Korea secara luas dan menyeluruh dari zaman purbakala sampai sekarang dan diterbitkan melalui kerja sama KBS dan Institut Nasional Pendidikan Internasional Dan Pembangunan Departemen Pendidikan Korea. Diharapkan para pembaca dapat memahami penyajian sejarah Korea dengan mudah dan objektif. Kita berharap semoga buku sejarah tersebut dapat menjadi pedoman yang berguna untuk para sahabat kita dari berbagai pelosok dunia yang ingin lebih banyak tahu tentang � Negeri pagi yang damai ini�.

Terimakasih.


Pakaian Adat Korea





Hanbok (Korea Selatan) atau Choson-ot (Korea Utara) adalah pakaian tradisional masyarakat Korea. Hanbok pada umumnya memiliki warna yang cerah, dengan garis yang sederhana serta tidak memiliki saku. Walaupun secara harfiah berarti �pakaian orang Korea�, hanbok pada saat ini mengacu pada �pakaian gaya Dinasti Joseon� yang biasa dipakai secara formal atau semi-formal dalam perayaan atau festival tradisional.
Beberapa elemen dasar hanbok pada saat ini seperti jeogori atau baju, baji (celana) dan chima(rok) diduga telah dipakai sejak waktu yang lama, namun pada zaman Tiga Kerajaanlah pakaian sejenis ini mulai berkembang. Lukisan pada situs makam Goguryeo menunjukkan gambar laki-laki dan wanita pada saat itu memakai celana panjang yang ketat dan baju yang berukuran sepinggang. Struktur tersebut sepertinya tidak banyak berubah sampai saat ini.

Pada akhir masa Tiga Kerajaan, wanita dari kalangan bangsawan mulai memakai rok berukuran panjang dan baju seukuran pinggang yang diikat di pinggang dengan celana panjang yang tidak ketat, serta memakai jubah seukuran pinggang dan diikatkan di pinggang.

Pada masa ini, pakaian berbahan sutra dari Tiongkok (Dinasti Tang) diadopsi oleh anggota keluarga kerajaan dan pegawai kerajaan. Ada yang disebut Gwanbok, pakaian tradisional untuk pegawai kerajaan pada masa lalu

Pada masa Dinasti Joseon, jeogori wanita secara perlahan menjadi ketat dan diperpendek. Pada abad ke-16, jeogori agak menggelembung dan panjangnya mencapai di bawah pinggang. Namun pada akhir abad ke-19, Daewon-gun memperkenalkan Magoja, jaket bergaya Manchu yang sering dipakai hingga saat ini.

Chima pada masa akhir Joseon dibuat panjang dan jeogori menjadi pendek dan ketat. Heoritti atau heorimari yang terbuat dari kain linen difungsikan sebagai korset karena begitu pendeknya jeogori.

Kalangan atas memakai hanbok dari kain rami yang ditenun atau bahan kain berkualitas tinggi, seperti bahan yang berwarna cerah pada musim panas dan bahan kain sutra pada musim dingin. Mereka menggunakan warna yang bervariasi dan terang. Rakyat biasa tidak dapat menggunakan bahan berkualitas bagus karena tidak sanggup membelinya.

Umumnya dahulu kaum laki-laki dewasa mengenakan durumagi (semacam jaket panjang) saat keluar rumah.
Baik pria maupun wanita memelihara rambut mereka menjadi panjang. Pada saat mereka menikah, mereka mengkonde rambutnya. Pria mengkonde (mengikat) rambutnya sampai atas kepala sangtu, sedangkan wanita mengkonde sampai batas di belakang kepala atau di atas leher belakang. Wanita berkedudukan sosial tinggi seperti kisaeng, memakai aksesori wig yang disebut Gache. Gache sempat dilarang di istana pada abad ke-18. Pada akhir abad ke-19, gache semakin populer di antara kaum wanita dengan bentuk yang semakin besar dan berat. Jokduri, jenis gache yang lebih kecil.

Tusuk konde binyeo, ditusukkan melewati konde rambut sebagai penguat atau aksesori. Bahan pembuatan binyeo bervariasi sesuai kedudukan sosial pemakainya. Wnita juga mengenakan jokduri pada hari pernikahan mereka dan memakai ayam untuk melindungi tubuh dari cuaca dingin.
Pria menggunkan gat, topi dari rambut kuda, yang juga bervariasi sesuai status atau kelas


Angkutan Umum di Korea


Annyeong, .. kali ini kita akan membahas tentang kendara'an umum di korea

Bis adalah sarana transportasi umum selain taksi dan kereta. Di Korea  Metoda pembayaran tarif dilakukan dua cara yaitu memasukan langsung uang ke box yang telah disediakan di pinggir pengemudi  atau dengan menempelkan kartu bayar bis (U-pass, cellphone pass, credit card, T-card). Kartu bayar ini dapat diisi ulang melalui konter-konter (kaya pulsa Hp ^^ ).

Disana Menyetop bis atau turun tidak dapat dilakukan di sembarang tempat. Ada tempat khusus. Di depan bis ada sebuah monitor yang memberikan informasi nama tempat atau lokasi yang akan segera disinggahi bis. Selain dari monitor, informasi tentang tempat dan lokasi tersebut juga terdengar secara otomatis dari speaker.

Di tempat penyetopan bis atau halte disediakan peta yang berisi informasi mengenai jalur-jalur yang di lalui bis. JIka kita akan pergi ke kota A kita tinggal lihat bis nomor berapa yang akan dilalui oleh kota A tersebut. Jadwal kedatangan bis pun tak pernah molor. Seperti sudah di setting, keberangkatan serta kedatangan bis pada setiap halte selalu tepat waktu.
Suasana di dalam bis pun nyaman. Kalau musim panas AC nya hidup saat musim dingin penghangatnya beraksi. Tak hanya bisnya yang membuat kita nyaman, tapi keramahan pengemudinya pun demikian. Penumpang yang   baru  masuk selalu diberi ucapan selamat datang, begitu pun kepada yang turun selalu diberi   ucapan selamat jalan. Dan tentunya, naik bis umum di Korea tidak akan menemukan suasana berjejalan, kecopetan dan pelecehan seksual karena Setiap bis di Korea itu memiliki  CCTV.
Bis2 di Korea memiliki kode warna antara lain: Hijau, biru, merah, dan kuning. green, blue, red and yellow. Bis desa atau  �ma-eul� berwarna hijau dan lebih kecil dari bis2 biasanya. Rutenya pun terbatas hanya beberapa  �-dong� atau lingkungan.

Oya, dalam bis ada tempat duduk berwarna kuning yang diperuntukkan untuk yanglebih tua atau untuk ibu2 hamil. Dan ada beberapa bus juga yang menggunakan warnak pink khusus untuk ibu hamil.

hmmm� patut di contoh nih sama negara kita tercinta ^^

ada juga taksi yang juga sering di gunakan, ada tiga jenis taksi, yaitu taksi biasa, taksi mewah, dan taksi tipe grup. Tarif awal taksi biasa adalah 1.900 won. Sedangkan tarif awal taksi mewah adalah 4.500 won. Tarif taksi mewah itu lebih mahal karena memakai mobil sedan mewah dan supir taksinya bersikap ramah tamah terhadap penumpang.
Biasanya ongkos taksi dibayar dengan uang tunai. Tetapi taksi mewah dan sebagian taksi biasa dapat dibayar dengan kartu kredit.

Taksi biasa berwarna abu-abu, putih, dan perak tetapi taksi mewah hanya berwarna hitam saja. Taksi tipe grup juga disebut taksi minivan dan cocok untuk dipakai oleh 4 atau 5 orang penumpang dan membawa banyak barang.




Ekonomi Korea

Sebagai salah satu dari empat Macan Asia Timur, Korea Selatan telah mencapai rekor pertumbuhan yang memukau, membuat Korea Selatan ekonomi terbesar ke-12 di seluruh dunia. Setelah berakhirnya PDII, PDB per kapita kira-kira sama dengan negara miskin lainnya di Afrika dan Asia. Kemudian Perang Korea membut kondisi semakin parah. Sekarang PDB per kapita kira-kira 20 kali lipat dari Korea Utara dan sama dengan ekonomi-ekonomi menengah di Uni Eropa. Pada 2004, Korea Selatan bergabung dengan �klub� dunia ekonomi trilyun dolar.

Kesuksesan ini dicapai pada akhir 1980-an dengan sebuah sistem ikatan bisnis-pemerintah yang dekat, termasuk kredit langsung, pembatasan impor, pensponsoran dari industri tertentu, dan usaha kuat dari tenaga kerja. Pemerintah mempromosikan impor bahan mentah dan teknologi demi barang konsumsi dan mendorong tabungan dan investasi dari konsumsi. Krisis Finansial Asia 1997 membuka kelemahan dari model pengembangan Korea Selatan, termasuk rasio utang/persamaan yang besar, pinjaman luar yang besar, dan sektor finansial yang tidak disiplin.

Pertumbuhan jatuh sekitar 6,6% pada 1998, kemudian pulih dengan cepat ke 10,8% pada 1999 dan 9,2% pada 2000. Pertumbuhan kembali jatuh ke 3,3% pada 2001 karena ekonomi dunia yang melambat, ekspor yang menurun, dan persepsi bahwa pembaharuan finansial dan perusahaan yang dibutuhkan tidak bertumbuh. Dipimpin oleh industri dan konstruksi, pertumbuhan pada 2002 sangat mengesankan di 5,8%.
Korea Selatan yang dianggap tidak stabil pada 1960-an, saat ini telah beruabah menjadi negara industri utama dalam kurang dari 40 tahun.

Pada 2005, di samping merupakan pemimpin dalam akses internet kecepatan-tinggi, semikonduktor memori, monitor layar-datar dan telepon genggam, Korea Selatan berada dalam peringkat pertama dalam pembuatan kapal, ketiga dalam produksi ban, keempat dalam serat sintetis, kelima dalam otomotif dan keenam dalam baja. Negara ini juga dalam peringkat ke-12 dalam PDB nominal, tingkat pengangguran rendah, dan pendistribusian pendapatan yang relatif merata.

geografi

Luas Korea Selatan adalah 99.274 km�, lebih kecil dibanding Korea Utara. Keadaan topografinya sebagian besar bergunung-gunung dan tidak rata. Pegunungan di wilayah timur umumnya menjadi hulu sungai-sungai besar, seperti sungai Han dan sungai Naktong. Sementara wilayah barat merupakan bagian rendah yang terdiri dari daratan pantai yang berlumpur. Di wilayah barat dan selatan yang terdapat banyak teluk terdapat banyak pelabuhan yang baik seperti Incheon, Yeosu, Gimhae, dan Busan.

Iklim

Iklim Korea selatan dipengaruhi oleh iklim dari daratan Asia dan memiliki 4 musim. Musim panas di Korea selatan yang dimulai bulan Juni bisa mencapai temperatur 40 derajat celcius (di kota Daegu), yang ditandai dengan datangnya musim hujan yang jatuh pada akhir bulan Juli sampai Agustus di seluruh bagian semenanjung. Sementara temperatur musim dinginnya rata-rata dapat jatuh pada suhu sejauh minus 10 derajat celcius di beberapa propinsi. Korea Selatan juga rentan akan serangan angin taifun yang menerjang selama bulan musim panas dan musim gugur. Beberapa tahun belakangan ini Korea selatan juga sering dilanda badai pasir kuning yang dibawa dari gurun gobi di Cina yang juga melanda Jepang dan sejauh Amerika Serikat

Tenaga Kerja Asing
Perkembangan ekonomi Korea Selatan yang sangat pesat tidak lepas dari banyaknya pekerja asing di Korea Selatan untuk bekerja di sektor-sektor industri menengah dan kecil yang menjadi motor penggerak industri besar.

Chaebol

Salah satu hal yang unik dalam ekonomi Korea Selatan adalah peranan chaebol (konglomerat) yang mendominasi sejak lama dan kebanyakan didirikan setelah Perang Korea. Pada 1995, di antara 30 atas chaebol, empat grup teratas Hyundai, Samsung, Daewoo, dan LG. Pada 2003, hanya 4 dari 18 chaebol terbesar tetap berjalan. Namun, mereka tetap mendominasi aktivitas ekonomi..

Chaebol Korea Selatan sering dibandingkan dengan keiretsu Jepang. Perbedaannya adalah chaebol Korea masih dipegang oleh keluarga pendiri, tidak seperti keiretsu, yang dijalankan oleh manajer perusahaan profesional. Perbedaan kedua adalah pemerintah mencegah chaebol memiliki bank pribadi, sedangkan Keiretsu bekerja sama dengan bank tertentu, memberikan perusahaan tersebut mencari kredit yang tidak terbatas.

Bandar Udara Internasional Incheon

Bandar Udara Internasional Incheon, terkenal baik dengan keamanan dan kenyamanannya. Incheon merupakan salah satu bandar udara internasional yang terbaik di dunia. Bandar udara ini dilengkapi dengan sistem informasi pengamanan menyeluruh yang mengontrol pengoperasian fasilitas bandar udara dan jalur penumpang serta barang agar berjalan secara mulus, hal ini telah diakui oleh penumpang baok domestik maupun luar negeri.
Komplek bisnis internasional dibuka 24 jam setiap hari, dilengkapi dengan toko-toko yang nyaan, fasilitas komersial, hotel-hotel berbintang lima, gedung-gedung bisnis dan mall-mall untuk berbelanjan. Bandar udara ini memiliki luas kira-kira 56,2 juta meter persegi dan area untuk penumpang di terminal sekitar 496 ribu meter persegi dengan 77 pintu naik pesawat (boarding).
Ada kira-kira 396 tempat pendaftaran penerbangan (cheng in), 120 loket masuk pemeriksaan paspor, 120 tempat pemeriksaan paspor saat mau keluar, 6 tempat transit check in dan 28 pos keamanan.

Dari semua yang disebutkan di atas, bandar udara ini mempunyai kapasitas untuk menangani 44 juta penumpang dan 4,5 juta ton barang setiap tahunnya. Bandar udara Internasional Incheon telah menjadi bandar udara kelas dunia yan berperan sebagai sebuah pusat dunia.


Toko Serba ada di Korea

Toko serba ada di Korea menyediakan berbagai acara kebudayaan dan acara-acara untuk penduduk selain mengadakan penjualan barang. Sekarang toserba Lotte, Shinsegae, dan Hyundai terkenal di Korea. Terutama di toserba Lotte di Myeong-dong ada toko bebas cea cukai untuk orang asing (jadi kalau kalian ke Korea, belanja di Myeong-do aja. Lebih murah ahahaha).
.tip untuk berbelanja di toserba
.kita bisa membeli barang dengan harga murah pada saat obral. Biasanya obral diadakan sebelum dan sesudah hari raya.

.kalau bukan masa obral lebih baik memilih toserba yang memberikan hadiah sesuai dengan jumlah pembelian konsumen. Biasanya, diberikan voucher apabila konsumen membeli barang lebih dari 150.000 won (�1.858.500 rupiah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar