Rabu, 17 Desember 2014

Yaksss, Dinding Ini Dipenuhi Permen Karet Bekas


Permen karet bekas adalah masalah besar di negara-negara Barat. Menurut sebuah studi yang dilakukan pada 2005, orang Amerika mengunyah rata-rata 160-180 buah atau sekitar 800 gram permen karet per orang per tahun. Limbah yang dihasilkan mungkin mencapai 250 ribu ton per tahun.

Sebagian besar sampah ini berakhir di jalanan, di dinding, dan di trotoar. Bisa saja permen karet bekas ini menempel di alas kaki pejalan kaki dan butuh jutaan dolar AS per tahun untuk membersihkannya.

Nah, di Amerika, ada dinding-dinding khusus yang disediakan untuk menempel permen karet bekas ini. Mungkin sedikit menjijikkan, tapi setidaknya menjadi solusi bagi sampah-sampah makanan manis ini. 

1. Bubblegum Alley di San Luis Obispo, California

Ini terletak di pusat kota San Luis Obispo, California dengan tinggi 70 kaki dan lebar 15 kaki. Dinding-dinding ini dipenuhi permen karet yang ditinggalkan oleh orang-orang yang lewat. Dengan karet dikedua sisi gang, total panjang dinding yang ditutupi permen karet bekas ini mencapai 20 meter.


Beberapa sejarawan percaya bahwa tradisi di Alley ini dimulai setelah Perang Dunia II sebagai lelucon anak SMA yang lulus dari SMA San Luis Obispo dan Cal Poly. Pada 1970, Bubblegum Alley sudah menjadi daya tarik populer di kalangan penduduk setempat.


Beberapa orang di San Luis Obispo menganggap dinding ini sebuah bentuk seni. Disatu sisi, Anda bisa melihat berbagai bentuk desain, kata-kata, wajah, hingga ada bunga, surat persaudaraan dan surat cinta bertuliskan 'I Love You.'



Ada bungkus permen karet yang ditempatkan strategis untuk menambah desain, dan kadang-kadang ada juga orang yang menggantung kondom di dinding sehingga kesannya menjijikkan bagi orang yang lewat.

2. Gum Wall di Seattle

Gum Wall ini terletak di pusat kota Seattle, di Post Alley, di bawah Pike Place Market. Tradisi ini dimulai sekitar 1993 ketika pelanggan menunggu antrean untuk masuk ke teater ini. Mereka kemudian menempatkan koin di gumpalan permen karet bekas ini. Akhirnya, koin-koinnya hilang, namun permen karet bekasnya tetap ada. Dinding ini terus tumbuh dengan desain nama dan simbol.






3. Gum Wall di Greenville, Ohio

Gum Wall ini terlat di Greenville, Ohio. Desainnya ini memenuhi dinding Maid Rite Sandwich Shop, sebuah restoran. Menurut pelanggan, beberapa sandwich terlezat ada di sini. Seluruh eksterior di toko ini ditutupi dengan gumpalan permen karet bekas hingga ke jendela drive-in.




Sumber : Amusing Planet

Kamis, 11 Desember 2014

Pria Jepang Lamar Pacar dengan Gambar GPS Fantastis


Pada 30 Juni 2008, Yasushi Takahashi alias Yassan berhenti dari pekerjaannya dan memutuskan melakukan perjalanan ke seluruh Jepang. Dia membawa sebuah GPS untuk mendokumentasikan perjalanan khususnya, yaitu menempuh segala medan demi menghasilkan titik-titik GPS bertuliskan 'Marry Me.' 

Ya, Yassan melakukan hal itu demi memberi hari lamaran yang super spesial bagi kekasih hatinya. Ini mungkin tampak seperti pilihan nekat untuk seorang pria berusia 30 tahunan. Tapi hasilnya? Bersama Jepang, Yassan memetakan masa depannya.

Selama setengah tahun perjalanan, Yassan mencatat bagian-bagian kecil dari perjalanannya dalam sebuah video dan diunggah ke YouTube. Video itu diberinya judul 'Tegami-Letter.'


Yassan menstarter mobilnya ketika ulang tahunnya yang ke-31. Perjalanannya dimulai dari Hokkaido. Dia pun berkeliling hingga ke utara pulau. Yassan sempat mendokumentasikan gambar ketika dia berada di tempat-tempat populer, seperti Abashiri Prison Museum.


Pada Agustus 2008, Yassan meneruskan perjalanannya ke Tohoku. Dalam rangka mendapatkan tulisan yang pas di peta, sering kali Yassan harus mengambil beberapa jalan yang jarang dilalui orang.


Untungnya dia juga menemukan sebuah kuil di Fukushima yang menyambutnya dengan patung dewa cinta. Dia merasa perjalanannya diberkati.

Ketika sampai di Tokyo, Yassan membuat lompatan besar dengan mendarat di Kansai. Dia pun mengambil beberapa gambar yang unik.



Yassan kemudian kembali ke utara di daerah Kanto dan Chubu dimana dia naik beberapa gunung, seperti Gunung Fuji dan menikmati makanan lokal, seperti kepiting. Setelah itu, dia kembali ke barat daya menuju Okayama. Di sana, dia menemui sedikit kendala di mobilnya.




Pada momen tahun baru, Yassan mendaratkan kakinya di Pulau Kyushu. Itu adalah akhir perjalanannya. Di sana, dia berkeliling pulau untuk memetakan gambar berbentuk hati.







Beberapa tahun kemudian, Guinnes World Records memberikan penghargaan kepada Yassan sebagai penulis surat dengan GPS terbesar di dunia. Dia menempuh perjalanan sekitar 7.164 kilometer. Selamat ya?

Sumber : Rocket News, YouTube

Rabu, 10 Desember 2014

Netizen China Selfie Kecewa Gara-Gara Belanja Online


Netizen China akhir-akhir ini tampaknya kecewa dengan produk-produk yang mereka beli secara online alias online shopping. Konsumen China setidaknya memecahkan rekor belanja online tertinggi di dunia, mencapai 9,3 miliar dolar AS di Alibaba Group hanya dalam 24 jam. Wowww!

Akan tetapi, tidak semua orang China senang dengan barang-barang yang mereka beli. Sebagai pembeli yang tidak puas, mereka pun turun ke situs jejaring sosial dengan cara mengirimkan selfie sedih sembari mengenakan pakaian yang mereka beli berdasarkan katalog online yang ternyata tak sebagus mereka harapkan. 

Econers, gambar-gambar berikut diposting ke halaman forum online populer, China Daily. Para pembeli berpose dengan barang-barang yang mereka beli. Mereka merasa tertipu dengan gambar iklan yang pada kenyataannya hanya membuang-buang uang mereka. Berikut adalah 10 gambar terbaik (atau terlucu ya?) Hehehehe...

Wanita ini tidak suka dengan mantel barunya

Wanita ini hanya ingin tetap hangat

Wanita ini mengingatkan pembeli akan sobekan celana yang super ekstrem

Wanita ini seharusnya memeriksa panjang gaun sebelum memesan

Pria ini heran dengan warna kemejanya kok abal-abal?



Pria ini berpikir dia mirip seorang perawat di rumah sakit

Pria ini baru menyadari desain rompinya amat sederhana

Gadis ini benci dengan gaun barunya

Sumber : Rocket News 24

Kamis, 13 November 2014

Sensasi Mandi di Lautan Bebek Karet


Mainan bebek-bebek karet memang membuat waktu mandimu lebih menyenangkan. Namun, apa jadinya jika seribu karet kuning kecil ini memenuhi kolam renangmu?

Setidaknya ada tiga pemandian umum yang menyediakan pengunjung pengalaman unik mandi di lautan bebek karet. Lihat saja foto-fotonya berikut. 

Jepang mempunyai pemandian umum disebut sento. Di sini, pengunjung biasanya akan mandi bersama. Namun, sento kini menjadi kurang populer sebab rata-rata setiap rumah di Jepang sudah dilengkapi dengan bak mandi sendiri. Umumnya, sento ditemukan di kota-kota besar, seperti Tokyo dan Osaka.


Kehadiran bebek karet di Yamanoyu salah satu tempat pemandian umum di Tokyo ini menghadirkan sensasi berbeda dan pengalaman unik. Pengelola menerapkan ide mandi dengan ribuan bebek karet ini. Mereka memasukkan 2.300 mainan bebek kuning ini. Di Osaka, ada tempat pemandian umum bernama Showayu yang juga membuat ide yang sama.



Yuraki, sebuah kompleks besar di Osaka menyediakan 20 tempat mandi indoor dan outdoor dan juga memiliki bak penuh bebek karet. Beberapa ribu dari mereka mengambang di permukaan air dalam bentuk bunga yang indah, menambahkan sejumput manis imajinasi.



Mandi dengan mainan bebek ini diklaim bisa membuat Anda lebih semangat. Apalagi, warna kuning cerah dari mainan ini membuat yang ada di dekatnya menjadi ceria. Econers, apakah Anda berminat untuk mencoba?

Sumber : Rocket News 24

Biarkan Roti-Roti Ini Sinari Harimu

Foto : First We Feast

Apa ini?

Mungkin itu hal pertama yang Anda ucapkan ketika melihat langsung beberapa roti coklat keemasan ini. Tapi tunggu, roti ini bersinar? Apakah itu hanya permainan mata atau ada sesuatu yang tak beres dengan roti-roti ini? 

Item eye ctaching ini ternyata sebuah lampu. Namun, ya, benar sekali, lampu ini tetap saja dibuat dari roti asli. Inilah yang membuat produk ini terkesan unik.

Roti yang berubah fungsi menjadi lampu ini disebut Pampshade yang diciptakan seorang desainer Jepang, Yukiko Morita yang tinggal di Kota Kobe. Lampu nan menawan ini terlahir dari semangat Morita untuk mengolah roti.

"Aku sangat suka roti. Roti ini begitu lucu. Aku ingin mendekorasi kamarku dengan roti yang berbeda dan menatap mereka selamanya," kata Morita.

Foto : Repubblica

Roti yang digunakan Morita untk lampu ini bukan roti biasa. Roti ini terbuat dari bahan roti ternama Shinshindo di Kyoto di Kobe Kokusai Kaikan di Distrik Sannomiya, Kobe. Tidak heran jika roti lampu ini begitu nyata dan mengundang selera.

Econers, ada tujuh jenis roti lampu yang ditampilkan di situs Morita. Semua roti ini dioperasikan dengan menggunakan baterai.

1. The Petite Boule (4.500 yen atau 39,26 dolar AS)


2. The Coupe (4.500 yen atau 39,26 dolar AS)


3. The Champigion (4.500 yen atau 39,26 dolar AS)


4. The Petit Croissant (5.500 yen atau 47,98 dolar AS)


5. The Boule (8.500 yen atau 74,15 dolar AS)


6. The Baguette (9.500 yen)


Pampshade tersedia di beberapa toko di seluruh Jepang, seperti di Tokyo, Kyoto, Osaka dan Kobe, tetapi tidak semua item ada di masing-masing kota. Sehingga, Anda mungkin harus memesannya terlebih dahulu jika berniat mengunjungi toko.

Nah, kita bisa melihat bagaimana cinta Morita bersinar lewat roti lampunya. Memang, ada banyak cara unik menunjukkan kasih sayang pada hal-hal yang kita sukai.

Sumber: Rocket News 24, Pampshade