Sabtu, 24 November 2012

Tradisi Tedhak Siten atau Turun Tanah (mudun lemah)



 TRADISI Tedhak Siten atau orang jawa menyebut tradisi  ( mudun lemah ) turun tanah. Tedak siten (dari kata Jawa= tedak = cedhak ( men-dekat ). Siten = siti = lemah (jawa = tanah ) .Ketika anak menginjak 8 bulan ( pitung lapan ), tradisi ini tidak hanya di Jawa, didaerah lain di Indonesia juga ada tradisi seperti ini. tradisi turun tanah menjadi symbol bagi kalangan masyarakat jawa mengisyratakan dalam usia tersebut seorang anak sudah saatnya untuk kembali ketanah. Menginjakan kakinya ke tanah sebagai upaya pendekatan kepada dirinya sendiri yang berunsurkan tanah. Dan sekaligus merupakan usia anak untuk melatih dirinya untuk berjalan di tanah yang pertama kali.
 

 Rangkaian tradsisi ini memiliki keunikan dan makna tersendiri bagi masyarakat jawa. Bahkan ada pesan moral yang ingin disampaikan, salah satunya yakni sang bayi disuruh memilih beberapa pilihan dari buku, kitab, sisir, pulpen dll. Dan pilihan pertama itulah yang akan menentukan pilihan terakhir yang memiliki urutan atau tahapan masing-masing.

Beberapa perlengkapan prosesi disebut Uba Rampen

Uba rampen yang diperlukan dalam upacara Tedhak Siten ini yaitu, 
Banyu gege (air yang disimpan dlm tempayan/bokor selama satu malam & pagi harinya dihangatkan dengan sinar matahari), ayam panggang, pisang raja (melambangkan harapan agar si anak di masa depan bisa hidup sejahtera dan mulia, 
 Juadah (jadah) warna warni (7 warna: putih, merah, hijau, kuning, biru, cokelat, merah muda/ungu), tangga yang terbuat dari tebu ireng (tebu arjuna), kurungan (biasanya berbentuk seperti kurungan ayam) yang diisi dengan barang/benda (misalnya: alat tulis, mainan dalam berbagai bentuk dan jenis) sebagai lambang/tanda untuk masa depan anak,
Benang lawe, dan  udhek-udhek (yang terdiri berbagai jenis biji-bijian, uang logam, & beras kuning).


Prosesinya :
pertama, memandikan bayi. Bahwa bayi dalam keadaan suci seperti pertma kali ia terlahir dalam keadaan fitrah dan kelak ketika meninggalkan dunia ini sang anak juga diharapkan kembali kedalam fitrahnya.

Kedua, menginjak bubur atau orang jawa menyebut bubur tersebut dengan nama bubur chetil yakni bubur merah manis dengan bulatan dari tepung beras (bulatan itulah yang disebut chetil). Memiliki makna bahwa bayi akan menjadi kuat dan kokoh untuk menapaki kehidupannya

Ketiga, menyebar uang orang jawa menyebutnya udhek-udhek duit yang berisi beras kuning dan bunga artinya menyebar yakni melemparkannya yang disana banyak orang yang berkumpul untuk mengambil uangnya sebagai hak miliknya. Menunjukan bahwa sang anak diharapkan kelak menjadi orang yang dermawan dan dikaruniai banyak rizki dan saling berbagi kepada siapa saja yang membutuhkan.

Keempat, memilih barang, ada beberapa pilihan disinilah kelak anak akan menapaki kehidupannya dalam memilih profesi dan berantai dalam memilihnya. 

Tradisi ini digelar sebagai bentuk harapan dan doa agar anak mampu menjadi orang yang berguana bagi agama, Negara dan masyarakat. Sebagai sebuah symbol atas karunia yang diberikan kepada keluarga. Didalamnya mengisyaratkan berbagai macam benda seperti berdoa, makanan, uang, barang, bunga dll. Ini menunjukan hubungan tiga dimensi antara manusia, tuhan dan alam. Dan kesemuanya berjalan dengan harmonis.




Jumat, 02 November 2012

NAMA LAGU DAERAH DAN LIRIK DI 33 PROVINSI

Lirik lagu Lagu Daerah Aceh Bugong Jeumpa



Lagu Daerah

1. NAD.
   Bugong Jeumpa
Bungong jeumpa bungong jeumpa megah di Aceh
Bungong telebeh, telebeh indah lagoina
Puteh kuneng mejampu mirah
Keumang siulah cidah that rupa
Lam sinar buleun lam sinar buleun angen peu ayon
Ru roh mesuson mesuson, nyang malamala
Mangat that mebe


2. Bali
 Meang Meong

Meong-meong�
Alih je bikule�
Bikul gede gede�
Buin mokoh-mokoh�
Kereng pesan ngerusuhin�
Yang artinya sebagai berikut:
Kucing-kucing�
Carilah tikusnya�
Tikus besar-besar�
Juga gemuk-gemuk�
Selalu membuat masalah�
2. Sumatera Utara
 Nasonang Do Hita Nadua

Nasonang do hita nauda
Saleleng au rap dohot ho
Nang rodi nasari matua
Sai tong ingoton hu do ho
 Reff.
Hupeop sude denggan ni basam
Huboto tu au do roham
 Nasonang do hita nadua
Saleleng au rap dohot ho

3. Banten
Dayung Sampan
Dayung sampan mencari ikan ikan dicari hai nelayan di tengah muara
Kalau tuan mencari makan cari makan jual suara menjual suara
Lay lay la la la la lay menjual suara lay lay lay
lay lay lay lay lay lay lay lay lay
Dayung dayung dayung dayung dayung sampan
Dayung sampan sampan didayung sampan didayung hai nelayang ke tengah lautan
Kalau tuan mencari jodoh jangan mencari hai nalayan hai nelayan Lay lay
Lay lay la la la la lay hai nelayan lay lay lay
lay lay lay lay lay lay lay lay lay
Dayung dayung dayung dayung dayung sampan

4. Bengkulu
Semulen Keme

A-lep ni-en semu-len keme,
a-lep budei ngan ba-so-ne
uku in-dew,(2x)

Oi in-dok tu-lung in-dok,
Oi ba-pak , tu-lung ba-pak
Uku in-dew. (2x)

A-lep nien se-mulen sagei keme,
A-lep budei ngen ba-so-ne
Uku te-piket (2x)

Oi in-dok tu-lung in-dok,
Oi ba-pak , tu-lung ba-pak
Uku te-piket (2x)

 
5. Gorontalo
Si Patokaan- Gorontalo/sulawesi utara

Sayang sayang si patokaan 
Matego tego gorokan sayang 
Sayang sayang si patokaan 
Matego tego gorokan sayang 
Sako mangemo tanah man jauh 
Mangemo milei leklako sayang
 6. Jakarta
Kicir-Kicir
Kicir kicir ini lagunya
Lagu lama ya tuan dari Jakarta
Saya menyanyi ya tuan memang sengaja
Untuk menghibur menghibur hati nan duka
Burung dara burung merpati
Terbang cepat ya tuan tiada tara
Bilalah kita ya tuan suka menyanyi
badanlah sehat ya tuan hati gembira
Buah mangga enak rasanya
Si manalagi ya tuan paling ternama
Siapa saya ya tuan rajin bekerja
pasti menjadi menjadi warga berguna

7. Jambi
Injit-Injit Semut
Jalan jalan ke Tanah Deli
Sungguh indah tempat tamasya
Kawan jangan bersedih
Mari nyanyi bersama sama
Kalau pergi ke Surabaya
Naik prahu dayung sendiri
Kalau hatimu sedih
Ya rugi diri sendiri
Naik prahu ke Pulau Sribu
Sungguh malang nasibku
Punya teman diambil orang
Ramai sungguh Bandar Jakarta
Tempat orang mengikat janji
Walau teman tak punya hati
Senang dapat bernyanyi
Reff :
Injit injit semut
Siapa sakit naik diatas
Injit injit semut walau sakit
Jangan dilepas

8. Jawa Barat
Manuk Dadali
Mesatngapungluhur jauh di awang awang?
Meberkeunjanjangna bangun taya karingrang?
Kukuna ranggaos reujeungpamatukna ngeluk?
Ngepak mega bari hiberna tarik nyuruwuk
?Saha anu bisa nyusul kana tandangna?
gadangjeungpartentang taya badingan nana?
Dipikagimir dipikaserab ku sasama?
Taya karempan ka sieun leber wawanenna?
Manuk dadali manuk panggagahna
?Perlambang sakti Indonesia jaya?
Manuk dadali pang kakoncarana?
Resep ngahiji rukun sakabehna
?Hirup sauyunan tara pahirihiri?
Silih pikanyaah teu inggis bela pati?
Manuk dadali gadung siloka sinatria
?Keur sukamna bangsa di nagara Indonesia

9. Jawa Tengah

LIR ILIR
Lir ilir lir ilir tandure wong sumilir
Tak ijo royo royo
Tak sengguh panganten anyar
Cah angon cah angon penekna blimbing kuwi
Lunyu lunyu penekna kanggo mbasuh dodotira
Dodotira dodotira kumintir bedah ing pinggir
Dondomana jrumatana kanggo seba mengko sore
Mumpung padang rembulane
Mumpung jembar kalangane

10. Jawa Timur
Kerraban Sape
saban taone madura latan te rame
banya kelaban badana kerraban sape
banya rang manca pada datang dari jau
bade nenggu a kerraban sape madura
e eeee sape menggir duli menggir
e eeee sape menggir duli menggir

11. Kalimantan Barat
Cik Cik Periok
Cik cik periook bilanga sumping dari jawe
Datang nek krcibook bawa kepiting dua ekook
Cik cik periook bilanga sumping dari jawe
Datang nek kecibook bawa kepiting dua ekook
Cak cak bur dalam bilanga picak iddung gigi rongak
Sape kitawa dolok dipancung raje tunggak hei

12. Kalimantan Selatan
Ampar-Ampar Pisang

Ampar ampar pisang
Pisangku balum masak
Masak sabigi dihurung bari-bari
Masak sabigi dihurung bari-bari
Mangga lepak mangga lepok
Patah kayu bengkok
Bengkok dimakan api
apinya canculupan
Patah kayu bengkok
Bengkok dimakan api
apinya canculupan
Jari kaki sintak dahuluakan masak
Ampar ampar pisang
Pisangku balum masak
Masak sabigi dihurung bari-bari
Masak sabigi dihurung bari-bari
Mangga ricak mangga ricak
Patah kayu bengkok
Tanduk sapi tanduk sapi kulibir bawang
Nang mana batis kutung dikitip bidawang

 13. Kalimantan Timur  

    Indung Indung

Indung Indung Kepala Lindung
Hujan Di Udik Di Sini Mendung
Anak Siapa Pakai Kerudung
Mata Melirik Kaki Kesandung

Lahawaala Walaquwataa
Mata Melihat Seperti Buta
Tiada Daya Tiada Upaya
Melainkan Tuhan Yang Maha Esa

Duduk Goyang Di Kusi Goyang
Beduk Subuh Hampir Siang
Bangunkan Ibu Suruh Sembahyang
Jadilah Anak Yang Di Sayang

Aduh Aduh Siti Aishah
Mandi Di Kali Rambutnya Basah
Tidak Sembahyang Tidak Puasa
Di Dalam Kubur Mendapat Siksa

14. Kalimantan Utara

15. Kep. Babel

16. Kep. Riau
17. Lampung
18. Maluku
Rasa Sayange
Kalau ada sumur di ladang boleh kita menumpang mandi
Kalau ada umur panjang boleh kita bertemu lagi
Rasa sayange, rasa sayang sayange
Lihat Ambon dari jauh rasa sayang sayange
Rasa sayange, rasa sayang sayange
Lihat Ambon dari jauh rasa sayang sayange
19. Maluku Utara
20. Nusa Tenggara Barat
Tebe O nana

Tebe o nana o tebe onana
E hau tebe o nana
E hau tebe o nana
tebe o nana nanensa
E hau na nanensa

Reff
E do re re do
O e do re re do
E hau tebe o nana
E hau tebe o nana
tebe o nana nanensa
E hau na nanensa 

21. Nusa Tenggara Timur

DESAKU

Desaku yang kucinta
Pujaan hatiku
Tempat ayah dan bunda
Dan handai taulanku

Tak mudah kulupakan
Tak mudah bercerai
Selalu kurindukan
Desaku yang permai
22. Papua
Apuse

Apuse kokon dao
Yarabe soren doreri
Wuf lenso bani nema baki pase
Apuse kokon dao
Yarabe soren doreri
Wuf lenso bani nema baki pase
Arafabye aswarakwar
Arafabye aswarakwar

23. Papua Barat
24. Riau
25. Sulawesi Barat
26. Sulawesi Selatan
Bugis, Ma Rencong

Marencong rencong kelongku
marencong rencong marencong rencong
Kelong nipassama riya, nakukelongang atu dendang baule
Natupare pangurangi, lontaja eja menjo
Owe dendanga da dum ba owe para mata bengko na
27. Sulawesi Tengah
28. Sulawesi Tenggara
29. Sulawesi Utara
 O, Inani Keke

o ina ni keke, mangewi sako
mangewa ki wenang, tumeles baleko
o ina ni keke, mangewi sako
mangewa ki wenang, tumeles baleko
we ane, we ane, we ane toyo
daimo siapa kotare makiwe
we ane, we ane, we ane toyo
daimo siapa kotare makiwe
30. Sumatera Barat
 Dayuang Palinggam
Dayuang dayuang � 2x
Dayuang sampan didayuang � 2x
Didayuang anak Palinggam, Palinggam, anak Palinggam
Didayuang anak Palinggam, Palinggam, anak Palinggam
Elok-elok manyubarang
Jan sampai titian patah
Elok-elok di rantau urang
Jan sampai babuek salah
Ramo-ramo si kumbang lah jati (sayang)
Katik Endah pulang lah bakudo
Patah tumbuah hilang baganti, lagu lamo takana juo
Patah tumbuah hilang baganti, lagu lamo takana juo
Elok-elok manyubarang
Jan sampai titian patah
Elok-elok di rantau urang
Jan sampai babuek salah
Dayuang dayuang � 2x
Dayuang sampan didayuang � 2x
Didayuang anak Palinggam, Palinggam, anak Palinggam
Didayuang anak Palinggam, Palinggam, anak Palinggam
Elok-elok manyubarang
Jan sampai titian patah
Elok-elok di rantau urang
Jan sampai babuek salah
Pulau Pandan jauah lah ditangah
Dibaliak pulau si Angso lah Duo
Hancua badan dikanduang tanah, budi baiak takana juo
Hancua badan dikanduang tanah, budi baiak takana juo
Elok-elok manyubarang
Jan sampai titian patah
Elok-elok dirantau urang
Jan sampai babuek salah

31.Sumatera Selatan
Nasonang

Nasonang do hita nadua
Saleleng ahu rap dohot ho
Nang rodi na sari matua
Sai tong ingoton ku doho

Hupeop sude denggani basam
Huboto do tu ahu do roham
Nang rodi na sari matua
Sai tong ingoton ku doh

 32. Sumatera Utara
Meriam Tomong

Salendang madingin jang
Kain panjang ma ditoru
Pangeol ni gonting musongon
Deng kena mangolu
O Mariam tomong dainang si napang masin
O Mariam tomong dainang si napang masin
(II)
Metmet dope singkoru
Da nunga dihandang-handangi
Metmet dope singkoru
Da nunga ditandang-tandangi
O Mariam tomong dainang si napang masin
O Mariam tomong dainang si napang masin


33. Yogyakarta
Pitik Tukung

Aku duwe pitik, pitik tukung
Saben dina, tak pakani jagung
Petok gogok petok petok ngendhog siji
Tak teteske,kabeh trondhol dhol dhol
Tanpa wulu, megal-megol gol gol gawe guyu
*courtesy of LirikLaguIndonesia.Net
Aku duwe pithik cilik wulune Brintik
Cucuk kuning Jengger Abang Tarung mesti menang
Sopo wani karo aku musuh pithikku